Sepuluh Titik Pintu Masuk ke Sumbar Disekat

LAMANRIAU.COM, PADANG – Polda Sumatera Barat membuat 10 pos penyekatan perbatasan pintu masuk Sumbar. Itu untuk mengantisipasi pemudik yang masuk melalui jalur darat pada momen mudik Lebaran mulai 6 Mei -17 Mei 2021.

“Ini menyikapi kesiapan pengamanan Idul Fitri dan larangan mudik. Makanya pemahaman ini perlu samakan dahulu dengan instansi lain,” kata Kapolda Sumbar Irjen Toni Harmanto.

Ia menegaskan, pemerintah pusat telah mengambil kebijakan untuk melarang mudik Lebaran. Pihaknya mengambil langkah teknis, seperti upaya penyekatan wilayah perbatasan Sumbar dengan provinsi tetangga.

Sementara itu, Direktur Lalu Lintas Polda Sumbar Kombes Yofie Girianto Putro mengatakan, 10 pos penyekatan dilakukan pada tujuh wilayah polres. Setiap pos akan jaga oleh personel polisi dan sejumlah instasi terkait.

“Perbatasan antara provinsi Jambi, Riau, Bengkulu hingga Sumut,” katanya.

Pihaknya juga mengantisipasi jalur alternatif atau jalur tikus yang mungkin dimanfaatkan para pemudik. Ia memastikan, personel akan siapkan pada jalur alternatif tersebut.

“Terutama wilayah Kabupaten Limapuluh Kota banyak jalur tikus, personel akan kami siagakan juga,” jelasnya.

Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi mengatakan, penerapan pembatasan diberlakukan untuk mencegah mudik dan penyebaran Covid-19. Gubernur meminta perantau agar menahan diri tidak pulang kampung dulu pada lebaran tahun ini.

Ia mengakui memang ada penyekatan dan pengawasan rutin yang dilakukan pihak terkait di Sumbar. Pemprov juga sudah melakukan rapat dengan Polda, Kejati, dan Danrem.

“Kita benar-benar bersinergi untuk itu menjaga Sumbar stabil dalam pengendalian Covid-19. Kita ingatkan kepada perantau, saat sekarang untuk bisa menahan diri untuk tidak pulang kampung,” katanya.

Untuk melepas kerinduan dengan sanak saudara di kampung halamanan, menurut Mahyeldi, sebaiknya lakukan secara daring dulu sementara waktu. Begitu juga kalau rindu makanan kampung juga dapat berkirim makanan khas.

“Untuk itu para perantau untuk bisa bersabar terlebih dahulu, karena pengalaman yang lalu bahwa setelah lebaran terjadi peningkatan Covid-19, tentu perlu kita tekan dan kendalikan,” ujar Mahyeldi. ***

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *