Bentrok Oknum Anggota NIBA vs SPTI Tidak Berkaitan Langsung PT KAS

LAMANRIAU.COM, PEKANBARU – Pihak PT Karisma Agro Sejahtera (PT KAS) membantah terlibat dalam aksi bentrokan yang terjadi antara oknum anggota Niaga Bank Jasa Asuransi (NIBA) dan Serikat Pekerja Transportasi Indonesia (SPTI) di Batu Papan, Batang Cenaku, Indragiri Hulu, Rabu 19 Mei 2021 yang lalu.

Bentrok kedua organisasi jasa pekerja ini pecah, memang berawal dari usulan perjanjian kerjasama dengan pihak PT KAS dalam hal pekerjaan bongkar muat milik perusahaan.

“Jadi tidak benar perusahaan menjadi penyebab bentrokan itu. Bahkan jauh sebelumnya, kami telah membuat kesepakatan dengan NIBA yang mau ambil bagian bekerja di perusahaan. Tapi karena SPTI sudah sejak awal bekerjadama, maka dalam salah satu kelausul kesepatan NIBA dan PT KAS meminta agar mereka duduk bersama dengan SPTI dan itu yang sampai hari ini tak terjadi,” ujar KTU PT KAS, Harta Sutanto didampingi Humas Eddy Akhmad RM, Rabu 26 Mei 2021.

Harta Sutanto mengatakan, kabar pemberitaan justru beredar seakan perusahaan sebagai dalang pertikaian tersebut. Padahal sebaliknya, perusahaan justru telah melayani, menerima dan memfasilitasi siapapun termasuk NIBA yang ingin ambil bagian untuk bekerja di PT KAS.

“Jadi tidak benar tudingan yang menuduh perusahaan menutup diri,” ujar Harta Sutanto sambil menunjukkan surat kesepakatan antara PT KAS dan NIBA.

Ia menyebutkan, selama ini, pihak PT KAS tak pernah menutup diri dengan siapapun. Apalagi lanjutnya, bagi masyarakat yang berada sekitar usaha perusahaan.

Sementara itu, Eddy Akhmad RM menjelaskan, pihak perusahaan terpaksa melakukan klarifikasi terkait pemberitaan bentrokan antara NIBA dan SPTI yang telah melebar ke mana-mana bahkan menyudutkan perusahaan sebagai biang penyebabnya.

“Kita dengan sangat terpaksa melakukan jumpa pers untuk mengklarifikasi pemberitaan yang menyudutkan perusahaan sebagai penyebab,” ujar Eddy RM.

Bahkan lanjut Eddy RM, isu yang dikembangkan sudah melebar ke mana-mana sehingga berita yang dibuat tendensius dan tidak objektif lagi.

Menjawab pertanyaan wartawan apakah ada pihak tertentu yang memanfaatkan isu tersebut untuk kepentingan tertentu? Eddy RM menjawab bukan dugaan tapi ada.

Sebab lanjutnya, seminggu sebelum terjadi bentrokan, seorang oknum wartawan menelpon dirinya agar dapat memfasilitasi NIBA untuk dapat bekerja di PT KAS. Bahkan lebih dari itu, oknum tersebut menjanjikan dirinya dapat jatah tiap bulan jika NIBA dapat kerja dari perusahaan.

“Saya katakan jatah untuk saya tak perlu, dapat saja adek-adek NIBA itu berkerja sudah senang hati saya.Tapi harus ikut semua aturan termasuk duduk semeja dengan SPTI,” ujar Eddy RM.

Bahkan mantan anggota DPRD Riau ini menyebutkan oknum wartawan tersebut sempat mengatakan akan terjadi keributan jika NIBA tak dapat pekerjaan oada PT KAS. Berselang beberapa jam kemudian, lanjut Eddy RM, pengurus NIBA Abu Sanar yang jadi korban pemukulan menelpon dirinya menyampaikan hal yang sama seperti yang disampaikan oknum wartwan.

“Saya sampaikan kepada Abu Sanar akan bantu, tapi dudukan dulu dengan SPTI. Dan kalau mau ke PT KAS nanti kasih tahu agar saya fasilitasi,” ujar Eddy RM kepada Abu Sanar.

Namun lanjut Eddy RM, mereka ketika ke PT KAS tidak memberitahukan kepada dirinya, melainkan ke Polsek Batu Papan sehingga barang kali dianggap NIBA datang untuk melakukan demo sehingga terjadi bentrokan.

Eddy RM juga menyampaikan, kuat dugaan ada pihak atau okum yang bermain dalam persoalan tersebut dapat dilihat dari pemberitaan yang tak objektif dengan melebarkan isu ke mana-mana.

“Ada berita yang mengatakan perusahaan sebagai pengadu domba sehingga harus tutup. Ada berita yang mengatakan Kapolsek Batu Papan kena pukul kemudian dibantah oleh Kapolsek sendiri. Ada juga PT KAS kengadu domba masyarakat sehingga harus tutup, dan macam-macam,” ujar Eddy RM.

Lucunya lanjut Mantan Pimpinan Redaksi Koran Riau ini, setelah dicek isinya sama judul beritanya yang berbeda-beda. Artinya berita yang terbit dalam berbagai media tersebut dibuat oleh orang yang sama.

Kemudian salah seorang awak media menanyakan siapa oknum wartawan yang diduga memanfaatkan persoalan ini? “Saya tak sebut nama ya.Karena anda bertanya saya menjawab, inisialnya Z,” tutup Eddy RM. ***

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *