Bapenda Bengkalis Pasang Target Rp 89 Miliar Penerimaan Pajak 2022

LAMANRIAU.COM, BENGKALIS – Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Bengkalis menargetkan peningkatan penerimaan pajak pada tahun 2022 mendatang sebesar Rp 10 miliar, lebih tinggi dari target tahun 2021 ini.

Hal ini diungkap Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bapenda Bengkalis Syahruddin, Senin lalu. Menurut dia tahun 2021 lalu target penerimaan Bengkalis melalui sektor pajak daerah ditargetkan sebesar Rp 79 miliar, dan pada penetapan APBD Bengkalis 2022 kemarin ditingkatkannya menjadi Rp 89 miliar rupiah.

Menurutnya, untuk mencapai target tahun 2022 mendatang ada beberapa sektor pajak yang berpotensi untuk dinaikkan oleh Bapenda Bengkalis. Untuk melakukan kenaikan pajak ini sebenarnya Bapenda Bengkalis sudah mulai melakukan sosialisasi.

Diantaranya dilakukan pertemuan dengan forum silahturahmi pelaku pajak di Bengkalis. Forum ini dihadiri langsung dari wajib pajak baik dari badan usaha maupun dari peroarangan.

“Dalam pertemuan ini kita sampaikan bahwa akan melakukan penilaian kembali nilai pajak mereka. Penilaian kembali dilakukan pada pajak usaha usaha perkebunan, pengelolaan kelapa sawit dan juga pajak lainnya,” terang pria yang akrab disapa Am ini.

Penilaian kembali nilai pajak ini dilakukan untuk menyesuaikan pencapaian target pajak yang akan dikejar Bapenda Bengkalis ditahun depan. Pelaku usaha dalam pertemuan tersebut memberikan dukungan kepada Bapenda dalam melakukan penilaian ulang ini.

Sampai saat ini upaya penilaian masih terus berjalan sampai akhir tahun ini. Tim penilai Bapenda Bengkalis sudah berada di lapangan beberapa perusahaan yang ada di Bengkalis.

Selain itu beberapa upaya lainnya juga dilakukan Bapenda Bengkalis untuk mengejar tercapainya target pajak tahun depan. Satu diantaranya upaya lain yang dilakukan, Bapenda mulai akhir tahun ini meluncurkan sistem pembayaran pajak menggunakan QRIS.

Peluncuran pembayaran menggunakan QRIS bertujuan untuk memudahkan masyarakat dalam pembayaran pajak. Terutama wajib pajak yang berdomisili di luar Bengkalis atau Riau, mereka bisa cepat membayarkan pajaknya hanya dengan menggunakan sistem pembayaran QRIS ini.

“Hal seperti ini sangat mempengaruhi pencapaian target kita, karena sistem pembayaran yang dipermudah membuat wajib pajak merasa tidak dipersulit untuk penyelesaian pembayaran pajak mereka,” tambahnya.

Bapenda juga akan meningkatkan penagihan secara rutin untuk mengejar target pajak tahun mendatang. Ini dilakukan sekitar dua bulan sekali ketika wajib pajak melakukan pelaporan, pembayaran ataupun sebelum mereka melakukan pembayaran.

Upaya penagihan ini juga akan dibarengi dengan upaya lain yakni pemeriksaan terhadap usaha usaha wajib pajak. Pemeriksaan dilakukan untuk memastikan pelaporan membayaran usaha dengan pajak yang dibayarkan sesuai.

“Bisa jadi ada usaha usaha yang mungkin tingkat konsumennya tinggi, tetapi pelaporan pembayaran pajaknya kecil. Tentu ini perlu kita lakukan pemeriksaan di lapangan dan memastikan kesesuaian pajak yang disetorkan dengan kondisi jumlah konsumen mereka,” tambahnya.

Bapenda Bengkalis juga tahun depan akan melakukan penilaian ulang nilai jual objek pajak (NJOP) di Bengkalis. Karena melihat perkembangan beberapa wilayah di Bengkalis mulai berkembang pesat.

“Mungkin beberapa daerah di Bengkalis perkembangan wilayahnya sudah tinggi sejak beberapa tahun terakhir. Sementara NJOP masih rendah, kita akan lakukan penilaian ulang NJOP ini untuk melakukan kenaikan pajak bumi dan bangunannya,” tambah Am.

Selain itu tahun ini sejumlah tarif retribusi juga sudah dilakukan peningkatan. Diantaranya retribusi burung walet dan tarif reklame, diharapkan peningkatan tarif ini yang dilakukan bisa membantu untuk pencapaian target pendapatan daerah juga di tahun 2022 mendatang.

“Semua pola yang telah dilakukan dan akan kita laksanakan tahun 2022 mendatang bisa mendongkrak pencaiapain target kita ditahun 2022 mendatang,” tambahnya.

Untuk potensi terbesar pendapatan daerah melalui pajak di Bengkalis sejauh ini masih didominasi dari pajak bumi dan bangunan. Karena di saat ini penerimaan yang cukup besar dari pajak tol yang dikelola utama karya.

“Tahun ini saja pajak tol yang kita terima dari pengelola tol sekitar Rp 10 miliar. Kedepannya mungkin bisa lebih besar lagi, karena potensi yang ada akan diimbangi dengan penilaian ulang,” ungkap Am.

Selain itu potensi pendapatan pajak yang cukup tinggi akan menopang pencapaian target restoran. Saat ini pembayaran pajak restoran sudah hampir seratus persen.

“Tahun depan potensi ini akan kita kembangkan lagi, dengan melakukan pengawasan pengawasan dan pemeriksaan restoran,” katanya.

Pengawasan yang akan dilakukan nantinya tidak hanya dari Bapenda Bengkalis saja tetapi juga melibatkan instansi terkait lainnya dengan membentuk tim optimalisasi dengan mengandengan Satpol PP dan OPD terkait seperti perizinan dan lainnya sesuai objek pajak yang menjadi sasaran pengawasan.

Menurut dia, untuk tahun ini target pajak tahun ini sampai tanggal 30 November 2021 kemarin sudah teralisasi target pajak daerah yang didapat sebanyak Rp 60 miliar lebih atau sekitar 86 persen yang tercapai. Masih ada waktu satu bulan lagi untuk mengejot target tercapai.

“Saat ini tim penagihan di wilayah Mandau, Bathin Solapan dan Tualang Mandau. Kita yakin target pajak tahun ini bisa tercapai hingga akhir tahun ini,” terangnya.

Selain itu untuk target tahun depan yang naik sekitar sepuluh miliar rupiah dari target sebelumnya  Bapenda Bengkalis juga optimis bisa mencapainya. Apalagi saat ini tim penilaian PBB juga bergerak melakukan pendataan dan penilaian PBB untuk pencaipain target di tahun 2022 mendatang.

Menurut dia, untuk mencapai target pajak 2022 ini Bapenda Bengkalis tidak bisa hanya bekerja sendiri. Perlu dukungan dan peran dari OPD lain, Camat hingga Kepala Desa.

“Kita optimis bisa mencapai target ini, walaupun tidak seratus persen, paling tidak sembilan puluh sembilan persen bisa tercapai,” terangnya.

Selain dibantu dengan program kegiatan yang akan dilaksanakan tahun 2022 mendatang, pencapaian target pajak ini sejak tahun ini sangat terbantu dengan penerapan pembayaran menggunakan e-commerce yang sudah diterapkan sejak tahun kemarin.

“Kita rasakan sendiri dampaknya penggunaan e-commerce sangat berpengaruh signifikan bahkan sampai 30 persen pembayaran melalui e-commerce ini. Pembayaran dengan sistem ini wajib pajak bisa membayar dimana pun mereka berada tidak perlu datang ke tempat pembayaran secara langsung,” tambahnya.

Strategi Kejar Target

Sementara itu, UPT Pembayaran Pajak Bumi Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB P2) Bapenda Bengkalis juga tengah mempersiapkan berbagai langkah untuk mengejar target pendapatan tahun 2022 mendatang.

Kepala UPT PBB P2 Oki Farhadinata, mengatakan, untuk target pajak PBB P2 Bengkalis pada tahun 2022 naik diangka Rp 22,5 miliar dibandingkan tahun 2021 ini yang targetnya hanya Rp 18,5 miliar. Meskipun naik cukup tinggi pihaknya yakin bisa mencapai target tahun depan.

Ini berkaca dari tahun ini sudah terealisasi melebihi dari target tersebut. Desember ini saja pembayaran PBB yang sudah diterima sekitar Rp 19,6 miliar.

“Menjelang akhir tahun ini kita yakin pencapaian target kita bisa mencapai Rp 20 miliar. Tentunya dengan target baru tersebut kita optimis bisa mencapainya tahun 2022 mendatang,” terang Oki.

Menurutnya, saat ini pihaknya sudah membentuk tim pendataan dan penilaian nilai pajak untuk tahun 2022 mendatang. Tim ini saat ini sedang berada di lapangan melakukan penilaian kembali terkait pajak PBB P2 di Bengkalis untuk dilakukan penyesuaian pajak kembali.

“Tim juga sebagian sedang melakukan penataan baru, karena ada beberapa perusahaan baru yang ada di Mandau. Perusahaan tersebut yakni dua perusahaan PKS dan satu perusahaan Pertamina Gas,” kata Oki.

Dia mengatakan, dengan penyesuaian dan penataan pajak baru ini pihaknya sangat yakin target pendapatan dari PBB P2 ini bisa tercapai ditahun 2022 mendatang. Perusahaan yang dilakukan penilaian ulang pajaknya saja ada sebanyak 12 perusahaan.

“Kawan di lapangan saat ini, setelah selesai baru bisa kita tentuakan berapa kenaikan PBB P2 barunya,” terangnya.

Menurut dia, rencana lainnya yang akan mendongrak pendapatan PBB P2, pihaknya sedang merencankan penyusunan kenaikan nilai jual objek pajak. Tetapi masih rencana tidak akan dilakukan secara menyeluruh.

“Kita nanti akan pilah juga daerah yang akan dilakukan dilakukan penyesuaian NJOP nya,” tambah Oki.

Kata Oki, pembayara PBB P2 akan dimaksimalkan juga dengan memberikan pelayanan langsung ke Desa Desa. Program ini sebenarnya sudah berjalan tahun ini namun belum maksimal karena masih dalam kondisi pandemi.

“Tahun depan akan kita maksimalkan pelayanan pajak PBB ini. Dengan jemput bola kepada masyarakat di desa desa,” tambahnya.

Target pajak yang akan dimaksimalkan rencananya dilakukan di Duri. Karena target pajak di sana masih didominasi daerah Bengkalis darat yakni pajak di kecamatan Duri. (Ali A)

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *