Tekno  

Oppo Usung Rancangan Komunikasi Tanpa Baterai

LAMANRIAU.COM – Oppo Research Institute secara resmi meluncurkan white paper terbarunya berjudul Zero-Power Communication. Zero-Power Communication Tags dapat disematkan pada benda yang mudah hilang (seperti kartu ATM, kunci dan ponsel), sehingga pengguna dapat menemukan lokasi benda tersebut dengan mudah dan tak perlu lagi mengganti baterai.

Henry Tang, Kepala Ilmuwan 5G OPPO menjelaskan, Oppo berencana untuk meluncurkan teknologi Zero-Power Communication dalam kurun waktu tiga hingga lima tahun ke depan serta membangun sistem komunikasi yang lebih cerdas, nyaman, dan ramah lingkungan. Perangkat Zero-Power memiliki fitur unggulan seperti bebas baterai, ringkas, konsumsi daya rendah, dan terjangkau.

Baca : Ponsel Lipat Oppo Perdana Siap Meluncur

Henry Tang menyebutkan sebagian besar perangkat elektronik portabel saat ini menggunakan baterai sebagai sumber dayanya, baterai yang ada saat ini masih membawa berbagai masalah seperti ukurannya yang besar, dan fakta bahwa baterai merupakan teknologi yang tidak ramah lingkungan.

“Dengan teknologi Zero-Power Communication, tak perlu lagi menggunakan baterai. Teknologi Zero-Power Communication dapat menyerap energi ambient radio-frequency yang berada di lingkungan sekitar kita untuk menghasilkan daya, menjadikan perangkat lebih ringkas, efisien, dan terjangkau,” terang Henry Tang.

Teknologi seperti ini dapat jika diterapkan untuk berbisnis, contohnya pada sektor pergudangan, logistik, dan pertanian. Teknologi ini juga sangat bermanfaat apabila dapat diterapkan pada perangkat yang sering digunakan (seperti jam tangan pintar), rumah pintar, dan perangkat mutakhir lainnya yang ditujukan untuk konsumen.

“Teknologi Zero-Power Communications menghadirkan cara baru bagi produsen perangkat elektronik untuk tak lagi menggunakan baterai pada produknya, mengurangi biaya produksi, dan mengurangi dampak terhadap lingkungan. Dengan demikian, Zero-Power Communications adalah salah satu fokus utama kami seiring dengan perkembangan teknologi B5G/6G,” kata Henry Tang.

Teknologi komunikasi pasif memang sudah tersedia saat ini dalam bentuk teknologi RFID (radio frequency identification). Namun, teknologi ini masih memiliki berbagai keterbatasan karena hanya memiliki jarak komunikasi yang pendek, tidak efisien, dan kapasitas sistem yang kecil.

Dengan keterbatasan ini, teknologi RFID akan sulit diterapkan untuk penggunaan yang lebih spesifik atau kompleks, seperti dalam jaringan sensor industri, logistik dan pergudangan berbiaya rendah dan berkapasitas tinggi, rumah pintar berbiaya dan berdaya rendah, dan teknologi wearable mini.

Berbeda dengan metode tradisional, perangkat Zero-Power dapat menyerap ambient radio signal yang dipancarkan dari berbagai sumber, seperti menara TV, menara radio FM, stasiun induk seluler, dan access points (AP) WiFi sebagai sumber dayanya.

Saat merancang jaringan Zero-Power Communication, hal yang perlu untuk dipertimbangkan adalah bagaimana sistem komunikasi Zero-Power dapat terintegrasi dengan sistem 4G/5G yang sudah ada, selain memanfaatkan jaringan berlisensi maupun yang tidak berlisensi.

Sistem Zero-Power Communication dapat dibangun dalam kerangka kerja yang memanfaatkan komunikasi seluler, komunikasi sidelink, atau keduanya secara hybrid.

Sistem Zero-Power Communication berbasis seluler merupakan yang paling tepat untuk mendukung penerapan jaringan sensor industri, misalnya pada saat perangkat harus digunakan dalam lingkungan ekstrem, saat terdapat banyak jumlah perangkat dalam sebuah jaringan besar, atau saat biaya operasional dan pemeliharaan penggunaan perangkat tradisional akan sangat tinggi.

Zero-Power Communication memanfaatkan teknologi penyerapan gelombang RF, backscattering communication, dan komputasi berdaya rendah.

Dijelaskan Henry Tang, Oppo telah berhasil membangun sistem Zero-Power Communication-nya secara mandiri dan menunjukkan kelayakan konsep tersebut sebagai pendekatan yang dapat diterapkan dalam jaringan komunikasi masa depan.

Oppo telah meluncurkan dua whitepaper dalam rangka mengembangkan teknologi komunikasi mutakhir.

Sebelum peluncuran Zero-Power Communication White Paper, Oppo telah menerbitkan 6G AI-Cube Intelligent Networking White Paper dalam rangka mengembangkan teknologi komunikasi mutakhirnya.

Di masa depan, berbagai perangkat IoT (Internet of Things) akan mampu menyerap dan memroduksi energi secara langsung dari teknologi Bluetooth, WiFi, dan sinyal ponsel.

Perangkat yang memilik teknologi ini akan memiliki ukuran yang lebih kecil, daya tahan yang lebih lama, dan harga yang lebih terjangkau. Nantinya, Electronic tags ini dapat disematkan pada perangkat sehingga pengguna dapat dengan mudah menemukan lokasi benda tersebut. (sli)

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *