Operasi ‘Si Kaki Tiga’

Turun Gunung

Bunga seroja bunga tanjung
baunya wangi pembuang kisruh
Rusia Ukraina saudara kandung
dipecah Amerika-Barat menjadi musuh

Sambal udang dicampur kerang
setelah malam esoknya siang
saudara kandung memilih berperang
Amerika-Barat ada di belakang

Jangan menjadi si malin kundang
lupa berbakti menjadi temberang
demokrasi Amerika-Barat bala pecundang
alasan kebebasan SDA pun hilang

SALAM aqal cerdas.

Apa khabar pembaca yang bijak nan arif hari ini? Semoga hari-harinya senantiasa dikaruniai kebahagian, keselamatan beserta kesehatan. Saya mengucapkan mohon maaf kepada pembaca nan cerdas juga budiman oleh karena dua mingguan Jengah Jenguk Cendekia (J2C) berhalangan hadir. Semoga kehadiarannya kembali hari ini membuat semua berhagia. Amin.

Kehadiran J2C hari ini bertujuan mengulas-ringkas ihwal “Operasi Kaki Tiga”. Ihwal konsep-istilah “Operasi Tiga Kaki” adalah sebuah julukan yang mengadung misteri pun belum atau ada yang menjelaskan. Putin menyebut namanya “Operasi Militer Khusus”. Tidak berbeda, seperti “negerinya Paman Biden yang penyuka perang” selalu memberikan nama operasinya. Waktu invasi Irak 2003, AS dan konco-koconya memberikan nama “Operasi Pembebasan Irak”.

Pada 20 Maret 2003, AS memimpin invasi ke Irak setelah presiden saat itu George W Bush menuduh Saddam Hussein memegang “senjata pemusnah massal”. Pada 9 April 2003 pasukan AS merebut Baghdad. Patung Saddam Hussein digulingkan oleh tank AS dengan bantuan kerumunan orang Irak yang kelihatan begitu gembira. Bush mengumumkan akhir dari operasi tempur besar pada 1 Mei 2003. Pada 2 Oktober 2003, AS mengakui tidak ada senjata pemusnah massal yang ditemukan. Tidak da yang protes. Operasi pembebasan: siapa yang dibebaskan? Dibebaskan dari apa?

Bayangkan hanya dalam waktu 20 hari Ibu Kota Irak, Baghdad berhasil direbut AS dan konconya. Setelah Baghdad direbut hanya dalam waktu 20 hari berikutnya, 1 Mei 2003 rakyat Irak sudah bebas. Kalau ditanya bebas dari apa, tentu Paman Bush dan konconya yang dapat menjawab.

Belajar dari Irak menuju Ukraina, seperti biasanya J2C tak pernah lelah mengingatkan untuk mengasah-tajamkan ‘indra kecerdasan bawah sadar’ anak negeri ini. Menurut pandangan J2C, kondisi aktual-kekinian amat sangat penting mengaktifkan ‘indra kecerdasan bawah dasar’. Minimal hari ini ketika mengulas-cermat tema “perang saudara kandung antara Rusia dengan Ukrania” dalam tajuk, “Operasi Kaki Tiga”. Semoga bermanfaat. Selamat membaca!

Tajuk ini masih berklid-klindan dengan tajuk sebelumnya “Prank Penyuka Perang” (J2C, Sabtu, 19/2). Kisah bermula ketika berhembus khabar menyebar di media grup ortodoks (istilah lain untuk kelompok media besar-maenstream), maupun juga media sosial-online. Negara-negeri “Penyuka Perang” beserta kelompok organisasinya terkena prank.

Kontekstualnya berklindan yang sudah ramai diramalkan jika konflik ini akan menjadi pemicu Perang Dunia ke-3 (PD3). Konflik bekas negara-negeri satu keluarga Rusia dengan Ukraina. Lalu yang kena prank siapa? Yang ngeprank siapa pula? Tentu saja negara-negeri ‘Penyuka Perang’ yang terkena prank.

Kini perang sungguhan sedang berlangsung. Rusia menyerbu Ukraina sejak 24/2/2022 hingga 13/3/2022 masih terus berlangsung (kurang lebih sudah 18 hari). Apa yang akan terjadi? Berhasilkah Vladimir Putin menggulingkan rezim Volodymyr Zelenskyy? Mari sama-sama ditunggu babak selanjutnya?!

Belajar dari invansi Rusia ke Ukraina yang masih satu keluarga memberikan reflektif yang sangat berharga. Fakta dua presiden dan jutaan warganya berbahasa ibu Rusia adalah bukti Rusia-Ukraina memang bersaudara. Presiden Rusia dan Presiden Ukraina sekarang menyandang nama depan bermakna sama: Vladimir dan Volodymyr.
Presiden Ukraina sejak 2019, Volodymyr Oleksandrovych Zelenskyy tak jauh berbeda dengan Presiden Ukraina 2010-2014, Viktor Yanukovych yang lahir di Donetsk. Sementara Zelenskyy lahir di Dnipro adalah penutur bahasa Rusia sejak lahir. Bahkan, pada awal kariernya sebagai comedian (pelawak), Zelenskyy lebih dikenal di Rusia dan Ukraina Timur yang mayoritas penduduknya penutur bahasa Rusia. Fakta dua presiden dan jutaan warganya berbahasa ibu Rusia adalah bukti Rusia-Ukraina sebenarnya bersaudara seibu-bahasa. Vladimir (Putin)-Volodymyr (Zelenskyy) dimaknai pemimpin dunia atau pemimpin perdamaian.

Merujuk makna pemimpin dunia jika di Belarus yang bersebelahan dengan Rusia-Ukraina, Vladimir dan Volodymyr menjadi Uladzimir. Yang juga masih negeri tetangga, Polandia yang juga bersebelahan dengan Belarus-Ukraina, kata pemimpina dunia atau pemimpin perdamaian itu menjadi Włodzimierz.

Begitulah saudara itu yang sama dalam berbahasa menjadi saling ‘memusuhi’ tentunya saat ini sementara. Lalu apa hubungannya dengan tajuk J2C hari ini? Secara sederhana, “Operasi Kaki Tiga” walaupun tidak serupa bukan bermakna tidak sama dengan negara yang ada di dalamnya terdapat mereka (sekelompok orang yang jumlahnya sedikit, tetapi menguasa dunia). Mereka yang sedikit sangat terlatih menjadi ‘peramal sekaligus pun perancang’ agenda-agenda besar dunia. Mereka adalah si Kaki Tiga (tiga serangkai, setali tiga uang merujuk pepatah lama).

Maksud agenda besar adalah agenda yang menyengsarakan penduduk dunia, tentu saja termasuk (akan) Rusia dan saudaranya Ukraina. Walaupun terkesan tidak langsung dari mereka, namun embel-embel pesan ‘kebebasan (liberalisasi), demokrasi, kapitalisme dan globalisasi dalam hegemoni ‘Dolar Barat’ mengesankan sebagaian besar waga Ukraina (hampir 70 persen pemilih Presiden Ukraini saat ini) terseduksi. Dalam konteks ini tentu saja tidak keliru jika ada yang berpendapat mengakhiri perang (invansi Rusia) saudara Rusia-Ukraina adalah ‘mundurnya Presiden Zelenskyy. Namun bagi Amerika-Barat beserta konconya tidak semudah itu.

Teristimewa bagi negara-negeri penyuka perang seperti AS, akan berbeda cara memandangnya. Mengulas-ringkas OKT, dalam bahasa sederhananya minimal terdapat dua hal esensi merujuk sesuai tajuk tulisan. Pertama, mengingatkan kembali bahwa bangsa-bangsa di dunia jangan sampai menjadi ‘pelupa-pikun’. Bukankah sudah puluhan peristiwa yang menyebabkan ketidakstabilan, ketidakadilan yang menyengsarakan sebuah negara akibat ‘dirampok-jarah’ (dalam wujud invansi atau aneksasi) negara lain (sebuah negara yang mengklaim super power) beserta kelompok organisasinya yang selalu membawa kesengsara-mudaratan umat manusia.

Kedua, OKT menggairah-sadarkan ‘pelupa-pikun’ bangsa-bangsa di dunia umumnya dan anak bangsa di negeri ini khususnya ihwal ‘indra kecerdasan bawah sadar’ yang wajib diaktifkan. Kecerdasan saja tanpa ‘indra bawah sadar’ sesuai amanah konstitusi perlu diwujudkan. Bahwa mencerdaskan kehidupan bangsa adalah ‘mandatori penyelenggara pemerintahan negara’ kepada anak-bangsanya. Amat sangat disayangakan jika amanah konstitusi selalu dilupa-bobokan. Jengah Jenguk Cendekia selalu mengingatkan semoga anak bangsa negeri ini jangan muda dipecah-belah. Khususnya dengan istilah ‘dikal-dikul, toler-toren, terolis, kadir-harun’ dan lainnya.

Belajar invansi Rusia menunjukkan bahwa esensi keberadaan OKT terdapat hubungan kausalitas-signifikan dengan mengemukanya konsep-istilah ‘si kaki tiga’ adalah Pax Americana (penguasa yang sedang berlangung) dan dua lainnya, Pax Britanica (penguasa masa lalu masih ada pengaruhnya), dan Pax Judaica (penguasa yang sedang akan dipersiapkan).

Merjuk invasi Rusia, tampak jika Pax Britanica menujukkan kegelisahan yang hampir sama degan Pax Americana yang juga disambut gerogi oleh Pax Judaica. Keberadaan posisi Israel yang serba salah antara mendukung Rusia atau Ukraina ibarat simalaka. Dukung Rusia mati Emak, sebalimya dukung Ukraina mati Bapak.

Mereferensi dalam koteks ‘si Kaki Tiga’ ini dalam wujud OKT dimaknai penting untuk menggugah-bangkitkan ‘indra kecerdasan bawah sadar’ terkait ‘Operasi Kaki Tiga” yang akan terusu terjadi. Mereka ‘si kaki tiga’ sebagai kelompok Penyuka Perang’, perlu diwaspadai dengan mengelaborasi menjadi ‘senjata pengingat’ dalam menyusun kembali kekuatan ‘indra kecerdasan bawah sadar’ anak bangsa negeri ini. Jangan menjadi bangsa pelupa apalagi pikun.

Maksudnya laporan Rusia yang banyak sudah banyak diliris media cetak dan online menemukan puluhan laboratorium di Ukraina untuk pembuatan senjata biologi yang menjadi entri point bagi Rusia dalam melawan hegemoni dan dominasi Amerika-Barat beserta konconya. Belajar dari ‘kelicikan, keculasan dan manipulasi Barat’ (AS dan konconya) melalui berbagai jargon kapitalisme, demokrasi, dan lainnya menjadi penting dikritis-cermati.

Menindaklanjuti sikap kritis-cermat melalui pertanyaan: siapa sesungguhnya yang disebut dengan Barat? Mengapa Rusia bukan Barat? Apakah kalau tidak diinvasi Rusia, maka Ukraina akan menjadi Barat? Apakah ini yang dimaksud dengan ‘matahari akan terbit dari Barat? Atau jangan-jangan Barat adalah ‘si Kaki Tiga’ itu sendiri?

Bagaimana menurut pembaca? ***

Baca: Prank Penyuka Perang

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *